Welcome to My Blog...

Selamat bergabung di halaman ini.
Anda bisa berbagi cerita, tentang hal-hal yang unik, lucu, seru, atau mungkin tentang kisah-kisah yang menyeramkan. | About seleb atau teknologi juga boleh, ambil sisi positifnya saja ya! ^_^ | Anda juga akan mendapatkan berbagai informasi seputar desain, musik, dan informasi lainnya.

But, sebelum kalian ikut-an share nie... | Nelz mau cerita dulu yaaa! | Siap untuk jadi sahabat cerita Nelz? | OK. Come On, Guys... Yuk, kita kemooonnn!!!

Where's Him?

       
       Sebuah kisah nyata dari seorang wanita yang bertemu dengan seorang pria berkaca mata. Awal mula pertemuan terjadi pada tanggal 05 Mei 2013 di sebuah rumah milik teman Si Wanita. Siang sekitar pukul memasuki waktu Dzhuhur, dia datang bermaksud menemui seorang wanita yang ia janjikan. Dengan menggendong tas ransel di punggungnya, dia rela menempuh jarak yang cukup jauh hanya demi ingin bertemu dengan seseorang yang ia sebut "Istimewa" itu. Sejenak, mereka bercakap-cakap, hingga menjelang sore. Tidak terasa, percakapan mereka membuat waktu menjadi begitu singkat. Hingga, mereka berdua memutuskan untuk pulang. Tetapi, Si Pria tidak lantas kembali ke rumahnya. Melainkan, masih ingin menghabiskan sisa waktunya hari itu dengan Si Wanita. Alhasil, dia melanjutkan perjalanan menuju ke rumah Si Wanita, meski telah berencana untuk mengunjungi ke sebuah pantai sebelumnya.
        Tak heran, mereka berdua melanjutkan perbincangan hingga menjelang Maghrib, ditemani pula dengan sepiring "Nagasingkong" dan semangkuk mie instan. Bisa dibayangkan, betapa kenyangnnya dia? Karena, sebelumnya dia juga sudah mendapatkan berkah semangkuk bakso dari kediaman teman Si Wanita tadi, dan sekarang dia kembali mendapatkan rejeki. Mungkin, dia sudah merasakan begitu penuh isi di dalam perutnya. Si Wanita pun tidak tega melihatnya. Namun, apalah daya jika dia masih sanggup untuk melakukannya, Si Wanita tidak dapat menghalanginya. Hingga waktu sudah mulai merasa bosan, kini tibalah saatnya dia harus pulang ke negeri seberang, ke Kota Malang. Dia berpamitan kepada kedua orang tua Si Wanita dengan sopan dan ramah. Begitu terlihat santun, bersahaja dan berwibawa. Sedikit menunjukkan bahwa dia adalah sosok pria yang benar-benar bertanggung jawab. Seiring berjalannya waktu, akhirnya dia pun berlalu.
        Sepanjang perpisahan, mereka berdua saling mengirimkan beberapa pesan singkat. Maklum saja, resiko hubungan jarak jauh yang membuat mereka harus selalu berkomunikasi. Terkadang, di antara mereka ada yang saling menelepon satu sama lain. Hari-harinya dipenuhi dengan canda-tawa, susah-senang bersama, hingga problematika tentang kehidupan mereka masing-masing. Betapa bahagianya. Indahnya cinta jika mereka berdua dapat saling mengerti dan memahami. Hingga seolah-olah mereka tak mengenal waktu. Hari-hari kian berlalu bagaikan satu windu. Begitu terasa lama. Mereka saling melepas kerinduan, meski hanya dalam sebuah sinyal handphone. Tetapi, hal itu tak menyurutkan niat Si Pria untuk terus dapat bertemu dengan teman istimewanya lagi.
       31 hari di bulan Mei telah berlalu. Bulan pun mulai berganti dengan yang baru. Sambutan di bulan keenam awal Juni 2013, tepatnya pada tanggal 08 pagi, dia menemui teman wanitanya kembali di kediamannya. Kali ini, dia terlihat sedikit berbeda. Seolah, dia lebih menunjukkan keseriusannya terhadap Si Wanita itu dengan membawa segala apa yang telah ia persiapkan dan ia niatkan sebelum keberangkatan. Si Wanita hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja. Dia tidak tega jika harus melihat Si Pria bersusah payah, berkorban hanya demi dia sampai seperti itu. Padahal, jauh-jauh hari Si Wanita sudah berusaha untuk mencegah dia supaya tidak terlalu merepotkan. Tetapi, itulah kemauan dia. Sekali dia berkehendak, tidak akan ada yang dapat menghalanginya. Salut untuk dia yang selalu tangguh menghadapi segala godaan. Karena itu, Si Wanita mencoba menghargai atas apa yang telah dia lakukan untuknya. Dengan penuh kasih sayang dan ketulusan, mereka berdua menghabiskan waktu bersama-sama menikmati sepiring brownies dan melancong ke sebuah istana pantai yang pernah dijanjikannya dulu. Sempat mengabadikan moment-moment indah di sana. Berkeliling ke sana-ke mari. Mencari tempat teduh, dan beberapa menit kemudian mereka memutuskan untuk segera pulang ke rumah, karena sinar matahari sudah mulai menutup.
          Malam pun mulai menyambut. Si Wanita tidak ingin dia meninggalkan tempatnya terlebih dahulu, sebelum dia menikmati masakan dari Sang Ibunda tercinta. Alhasil, mereka berdua pun menikmati beberapa hidangan di atas meja makan ala kadarnya. Sambil sedikit berbincang ringan seputar kehidupan sehari-hari dia di rumahnya dan Si Bemby kecil pus mungil milik Si Wanita. Setelah beberapa jam, bosan dengan segala kegiatan, dia pun berpamitan untuk pulang ke Malang. Sesampainya di sana, dia sedikit bercerita tentang kucing kesayangannya yang tiba-tiba saja meninggalkan dunia, sebut saja Si Minchi. Tidak diduga, sepulang dari rumah Si Wanita, dia malah berkabung. Spontan saja Si Wanita terkejut, ia turut berduka dan berusaha memberikan support kepada teman dekatnya itu. Bermaksud, agar dia tidak terlalu sedih dan galau.
        Beberapa hari kemudian, dia memberikan kabar kepada Si Wanita bahwa dirinya sedang jatuh sakit. Seketika itu pula, Si Wanita semakin khawatir. Namun, apa yang didapatkan malah tidak membuat hatinya merasa puas. Dia semakin jauh dan menghilang. Semenjak kejadian itu, Si Pria tidak lagi menghubunginya. Hingga satu minggu kemudian, barulah Si Wanita mendapatkan kabar, jika Si Pria lagi-lagi mendapatkan sebuah masalah. Menurut penuturannya, barang-barang milik dia dicuri oleh orang lain. Termasuk beberapa handphone-nya. Ironis memang, jika mendengar kisahnya. Tetapi, Si Wanita tidak kunjung menyerah begitu saja. Dia tetap berusaha untuk memulihkan dia dari kegalauan dan masalah. Namun, dia tetap saja membungkam. Diam hingga berhari-hari, bahkan sampai satu bulan. Hingga, di bulan ke depannya tepat pada tanggal 04 Agustus 2013, Si Wanita berniat untuk berkunjung ke kediamannya di daerah Jaksa Agung Suprapto, Malang. Tujuan kedatangannya ke sana hanya sekedar ingin menyampaikan pesan rindu sekaligus buah tangan dari Sang Ibunda tercinta Si Wanita. Namun ternyata, hasilnya nihil. Tidak satu kali pun dia bertemu dengan seseorang yang dia cari di sana.
          Kepasrahan Si Wanita kian melemah, dan dua hari berikutnya tepat di tanggal 06 Agustus 2013, barulah dia mengabarkan sebuah berita yang benar-benar membuat hati Si Wanita terpukul dan bertanya-tanya tentang sebuah pesan singkat yang dikirimkan oleh pria tersebut. Sebuah pesan singkat yang begitu mendadak dengan kata-katanya yang seolah dia sudah tidak ingin lagi berada di kehidupan Si Wanita. Bahkan, sampai detik ini pun keberadaannya masih belum juga diketahui, dan apa pula penyebabnya.

"Semoga Allah senantiasa menjagamu dalam suka maupun duka. Mungkin, bersama dengan mereka yang lain di sekitarmu akan lebih dapat memberikanmu kebahagiaan dan kenyamanan. Maafkan dari hati yang paling dalam.", ungkapan pesan dari Si Wanita untuk Si Dia.

0 komentar:

Posting Komentar

Neli Puspitasari. Diberdayakan oleh Blogger.