Welcome to My Blog...

Selamat bergabung di halaman ini.
Anda bisa berbagi cerita, tentang hal-hal yang unik, lucu, seru, atau mungkin tentang kisah-kisah yang menyeramkan. | About seleb atau teknologi juga boleh, ambil sisi positifnya saja ya! ^_^ | Anda juga akan mendapatkan berbagai informasi seputar desain, musik, dan informasi lainnya.

But, sebelum kalian ikut-an share nie... | Nelz mau cerita dulu yaaa! | Siap untuk jadi sahabat cerita Nelz? | OK. Come On, Guys... Yuk, kita kemooonnn!!!

Hatchi-hatchi yaaa...

          Jalan nggak selalu mulus dan nggak selalu lancar. Apalagi jalan raya yang setiap detiknya selalu ramai dikunjungi berbagai macam roda. Dari roda enam, roda empat, sampai yang nggak beroda sekalipun (semut, kodok, dkk). Bayangkan, jika jalan raya itu sepi. Bukan jalan raya lagi ya namanya. Tetapi, tepatnya kuburan. Terkadang, orang bertanya "Jalannya kok sepi ya...???". Kalau pun ramai orang juga masih saja tanya, "Tumben, jalannya kok rame banget..?". Nah, kalau sudah begini itu orang maunya bagaimana... Namanya jalan raya, pasti ramai. Sesekali sepi kalau pas kebetulan saja. Ya, kebetulan sekabupaten mobilnya mogok mungkin. Atau rodanya kempes, bisa saja kan... Tetapi, ingat jalan raya bukanlah sarana untuk ajang bermain kebut-kebutan. Jika ingin seperti Marco Simoncelli (Alm.), ada sirkuitnya sendiri. Atau bikin jalan raya sendiri di rumah juga bisa. Jangan asal naik aja, terus langsung tancap gas. Kendalikan dulu emosi anda sebelum berkendara. Bagaimana pun juga emosi harus tetap dijaga selama dalam perjalanan. Bukan hanya itu saja. Tetapi, kondisi fisik juga harus fresh. Begitu pula dengan stamina serta kesiapan. Dan yang paling utama adalah berdo'a dulu sebelum meluncur. Biasanya kunci satu ini nie yang sering lupa.

          Ya, hanya sekedar mengingatkan saja bagi para pengendara. Agar lebih berhati-hati dalam melakukan kemudi. Jika tidak, akan berakibat fatal. Seperti halnya, di Jalan Raya Panglima Sudirman arah menuju ke Kota Kraksaan-Probolinggo. Jalan ini memang rawan sekali terjadi kecelakaan. Baik itu kendaraan beroda empat, motor, atau pun sepeda. Bahkan, satu kejadian tragis pernah menimpa salah seorang sopir pickup yang tergencet badan depan mobil hingga meninggal dunia. Maksud hati ingin menolongnya, namun sayang. Saat bantuan datang, dia sudah terlanjur menutup matanya.

          Kejadian itu bermula, saat mobil pickup melaju dari arah barat menuju ke timur dan tiba-tiba saja berbelok seketika hingga menabrak bus travel dari arah yang berlawanan. Badan bagian depan mobil ringsek hingga ke dalam. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB Subuh. Awalnya, dia masih bertahan hidup. Namun, karena parahnya kondisi kendaraan. Menghalangi para bala bantuan. Hingga akhirnya, pukul 05.00 WIB kendaraan berhasil dievakuasi. Namun sayangnya, korban tidak berhasil diselamatkan. Kejadian yang menimpa sopir pickup naas tersebut terjadi tepat di sekitar pohon asam. Pohon itu pun masih tetap berdiri tegak hingga sekarang.

          Jika diamati, letak jalan raya ini sangatlah strategis. Di sebelah barat terdapat sebuah kantor Polres Kabupaten Probolinggo. Sedangkan, di sebelah timurnya tdrdapat sebuah gedung Dewan. Namun, di tengah-tengahnya terdapat pohon asam, dan seringkali terjadi kecelakaan. Peristiwa lainnya juga pernah terjadi tabrakan beruntun dan menimpa empat mobil sekaligus yang semuanya berasal dari arah timur. Beruntung, semua pengendara selamat. Namun, seluruh kondisi kendaraannya yang tidak selamat. Oleh karenanya, selama berkendara kurangi kecepatan, waspadai adanya kendaraan lain, jangan saling mendahului jika jalan dalam keadaan ramai, dan yang pastinya harus tertib lalu-lintas. Jangan lupa pula, pergunakan pelindung keselamatan untuk mewaspadai terjadinya kecelakaan.

          Itulah beberapa penggalan berita yang dapat saya himpun dari sekian banyak kejadian. Masih banyak lagi berita-berita lainnya seputar lalu-lintas yang mungkin tidak dapat saya jabarkan di sini. Karena, memang kondisinya yang sangat mengenaskan.

Be Careful and Just Keep Your Body.

0 komentar:

Posting Komentar

Neli Puspitasari. Diberdayakan oleh Blogger.